Minggu, 17 Februari 2013

If I Could See You Again

Diposting oleh Unknown di 09:22

            Aku merindukanmu seperti aku merindukan rinai hujan yang mengguyur Kota Malang saat itu. Tiga tahun yang lalu, begitukah? Sejauh ingatanku, memang begitu. Kau dengan parasmu yang kian menawan itu berhasil membuatku terpana–untuk kesekian kali kurasakan hal yang sama ketika melihatmu: darahku berdesir dan tanpa dikomando, ribuan kupu-kupu terbang di dalam perutku.
            Melihatmu adalah candu. Asumsi sederhanaku waktu itu. Tidak, hingga kini pun masih begitu. Ah, aku meragu–masihkah kau mengingatku? Gadis aneh yang seringkali ketahuan mencuri pandang ke arahmu? Gadis ingusan yang selalu mati gaya saat kau melewatinya? Kau mengingatku?
            Tiga tahun bukan waktu yang sebentar. Begitu panjang dan melelahkan ketika yang ada dalam pikiranku hanyalah namamu, wajahmu, dan segala hal tentangmu. Menahan rindu yang rasa-rasanya semakin menyesakkan, rindu akan bayang wajahmu yang selalu dihiasi gurat wajah yang tidak ada duanya. Kau. Aku merindukanmu.
            Sepi. Seperti kota yang telah mati–terasa begitu hampa. Buku-buku jariku telah memutih, dingin. Kesunyian mulai menggerayangi malamku, hingga yang mampu kudengar hanyalah denting jam di salah satu sudut kamar yang terdengar memilukan. Getir.
            Kau harus tahu, ketika seringkali kukira orang lain adalah dirimu. Kau harus tahu, entah bagaimana mataku hanya sanggup melihatmu–hanya dirimu. Dan kau juga harus tahu, aku tidak pernah menampik satu kenyataan ini, kenyataan bahwa aku benar-benar mencintaimu.
 

About My Feelings Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea