Jumat, 20 Februari 2015

Diposting oleh Unknown di 16:44

For you, My One Magical Word

Diposting oleh Unknown di 15:29
Rasa kecewaku adalah tiada duanya.

Kamu adalah orang yang kupercaya selama hampir dua tahun ini. Orang yang selalu ingin kudahulukan, lebih dari siapapun. Kamu membuat semangatku bangkit hanya dengan beberapa kata sederhana saja. Dan kemudian kamu menghancurkanku hanya dengan kata-kata yang lebih sederhana lagi.
            Awalnya, kupikir kamu mendukungku dengan berkata bahwa kamu akan membaca bukuku. Sejak saat itu, aku mulai proaktif untuk menanyakan kabar naskahku dengan penerbit—bahwa kira-kira kapan bukuku bisa terbit. Dan setelah menanti panjang hingga buku itu terbit, aku ingin kamulah orang yang pertama kali kuberitahu.
            Kupikir kamu akan merespon dengan sangat baik, memberi dukungan atau semacamnya. Karena untuk mengirim pesan kepadamu saja, aku harus melawan rasa malu dan rasa tidak percaya diriku. Namun setelah dengan rasa berdebar-debar menunggu jawaban pesanku, jawaban darimu benar-benar membuatku kecewa.
            Walaupun aku masih ingat benar kapan terakhir kali kamu membuatku kecewa, kupikir ini yang lebih mengecewakan.
            Maksudku, janganlah membuatku menyesal karena telah melakukan ini. Setelah melihat jawabanmu, aku merasa telah melakukan hal yang paling memalukan.
            Maksudku, janganlah bersikap sebegitu acuh. Bila aku benar-benar hanya temanmu, maka perlakukan aku seperti kebanyakan temanmu.
            Sebenarnya, apa salahku?
            Mengapa kamu sering sekali menertawakanku?
            Ini tidak adil buatku. Bila kamu saja yang kubanggakan, bila kamu saja orang yang bisa membuatku berusaha melihat sisi baik darimu ketika kamu melakukan hal yang menurutku salah, bila hanya kamu saja laki-laki yang sampai saat ini kusadari bahwa aku merasakan kagum lebih dari aku melihat laki-laki lain, bila hanya kamu yang kusuka, mengapa kamu tidak bisa memperlakukanku sebaik kamu memperlakukan perempuan-perempuan lain yang juga menyukaimu?
            Tidakkah kamu tahu bahwa setiap hal kecil yang kamu lakukan akan selalu kuingat?
            Mengapa yang bisa kamu lakukan sekarang adalah mengecewakanku?
            Ini pertanyaan terakhirku, apakah kamu membenciku?

Surabaya, 20 Februari 2015
 

About My Feelings Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea